Cara Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah

Minggu, 12 November 2023



sumber:canva




Sejak viral di sosial media dengan aksi para pemuda dari Bandung yang menamai diri mereka sebagai Pandawara Group, mulai aktif membagikan video pendek di platform TikTok pada Agustus 2022 membagikan cerita perjalanan mereka membersihkan sungai-sungai yang ada di sekitar lingkungan mereka dan sekarang banyak menginisiasi gerakan peduli lingkungan di Indonesia.



Kini Pandawara Group banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Changemakers of The Year di acara TikTok Awards Indonesia 2023. Kita patut bangga karena kita dan anak generasi penerus mendapatkan teladan yang baik dalam menjaga lingkungan hidup.



Dari video yang mereka unggah, banyak sekali ditemukan sampah-sampah yang banyak menyumbat aliran sungai adalah hasil limbah aktivitas hidup manusia sehari-hari, tak hanya sampah makanan, tapi juga sampah plastik dan kemasan. 



Begitu mirisnya pengelolaan sampah masyarakat di Indonesia bukan ? Padahal yang mengatur pengelolaan sampah harian dirumah adalah kita orang-orang dewasa. Bagaimana kita sebagai teladan untuk anak-anak dirumah, disekolah, dan di manapun kita berada.



Balik lagi pada kebiasaan buruk yang sudah dilakukan sejak kecil lalu terlalu lama dibiarkan dan ditolerir, sampai saat dewasa untuk merubah kebiasaan itu rasanya sulit sekali. 



Untuk itu rasanya masalah kelestarian lingkungan, kebersihan lingkungan hidup untuk dampak yang sangat luas seperti pencegahan pemanasan global yang sedang terjadi sekarang alangkah lebih baik masuk dalam mata pelajaran anak-anak di sekolah sejak dini. Mereka dipupuk kecintaanya terhadap lingkungan hidup sejak sedini mungkin. Bukan berarti ini semata menjadi tanggung jawab para pengajar, guru di sekolah tapi juga orang tua dirumah.  



Sejak 2022 aku pribadi juga sedang menerapkan gaya hidup minimalis, dimana kita harus punya mindset kita yang punya kendali untuk meminimalisir penggunaan produk dan jenis barang yang kita pakai agar mampu meminimalisir pula sampah yang kita hasilkan setiap hari, apalagi sampah plastik yang proses penguraiannya butuh waktu yang sangat lama, meskipun ada banyak pula jenis sampah plastik yang bisa di daur ulang.



Aku yakin tidak ada kata terlambat untuk memulai membenahi diri melakukan gerakan minim sampah. Nah untuk anak-anak usia sekolah,  apa saja yang bisa dilakukan untuk dapat mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah ?



Cara yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Plastik di Sekolah diantaranya: 



  • Pihak sekolah memberi edukasi terkait kesadaran terhadap lingkungan hidup, konsep 3R , cara pengelolaan sampah, jenis-jenis sampah, dan apa dampaknya terhadap lingkungan, serta bagaimana peran anak-anak agar dapat ikut andil berperan menjaga kesehatan lingkungan di sekitar sekolah dan dirumah.

  • Pihak sekolah menyediakan tempat penampungan sampah sementara sesuai jenis sampah organik dan anorganik, atau khusus dibuatkan tempat sampah jenis sampah plastik kemasan.

  • Pihak sekolah bekerja sama dengan pihak kantin sekolah untuk meminimalisir penggunaan kemasan dan sampah plastik, seperti tidak menyediakan sedotan plastik, cup minuman plastik, air minum kemasan botol dan kantong kresek makanan plastik. Dalam artian pihak kantin sekolah pun harus mempunyai prinsip dan tujuan yang sama dengan pihak sekolah. agar anak-anak paham bahwa pelestarian lingkungan hidup butuh kerjasama antara banyak pihak yang saling mendukung, tidak cukup hanya peran serta satu atau dua orang.

  • Pihak sekolah mewajibkan kebiasaan membawa kotak bekal, botol minum,  sedotan stainless dan peralatan makan dari rumah pada semua siswanya agar anak-anak terbiasa menerapkan prinsip 3R (  Reduce, Reuse, Recycle ). Kotak bekal dan botol air minum yang bisa dicuci dan dipakai berulangkali setiap hari ini membentuk karakter anak agar sampai ia dewasa nanti  paham bahwa aktivitas kita harus bertujuan untuk sustainable living, dampak jangka panjang yang akan menyelamatkan bumi dari bahaya sampah kemasan plastik.

  • Pihak sekolah menyediakan stasiun air minum isi ulang untuk siswanya. Agar siswa tidak tertarik untuk membeli air minum kemasan botol plastik sekali pakai. 

  • Pihak sekolah menyediakan wastafel cuci tangan dan  peralatan makan anak disetiap sudut kelas agar peralatan makan anak bisa digunakan berulang-ulang dalam keadaan bersih.

  • Pihak sekolah menyediakan wadah seperti komunitas atau ekstra kurikuler terkait lingkungan hidup dan pengelolaan sampah sekolah yang masih bisa di daur ulang / dikreasikan anak agar dapat mengasah daya kreativitas anak dan mereka paham bahwa sampah yang didaur ulang punya value lebih sebagai art dan sebagai produk yang bahkan bisa diperjualbelikan. Lalu edukasi membuat kompos dari sampah sisa jajan anak disekolah.

  • Kerjasama antara pihak sekolah, orang tua dan masyarakat agar selalu mengingatkan anak untuk membangun kebiasaan ini dirumah, disekolah, dan dimanapun anak berada.


Semua hal berawal dari lingkup kecil seperti kebiasaan dalam keluarga, lalu di lingkungan sekolah, juga lingkungan masyarakat, lalu dalam tingkat nasional dan global. Semua harus saling terkait dan mendukung gerakan minim sampah (zero waste) terutama meminimalisir sampah plastik.

Jika kebiasaan ini mampu diterapkan oleh satu keluarga, satu sekolah, satu lingkungan masyarakat, dan seterusnya. Maka masalah sampah plastik insyaallah dapat di tangani bersama secara global.




*Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator*

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terimakasih banyak atas kunjungannya, semoga bermanfaat.
Silakan komentar dengan kalimat bijak, jangan tinggalkan link hidup agar blog ini tetap sehat, salam kenal😊

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9